Minggu, 16 Mei 2010

..bahasa tubuh dan intonasi..

nonton pilem charlie caplin… naha make seuri.. (lucu pajarkeun teh..) .. Padahal teu aya suantenan.
Mr bean?... Sami eta ge lucu… padahal jarang nyarios…
Ngadangukeun Cangehgar…. Seuseurian.. Padahal teu katingali… Naha??????
Tah eta nu namina keajaiban visual, verbal sareng vocal…..

kita bisa melipatgandakan kekuatan pesan apabila menggunakan kompon en 3 V secara sekaligus. Verbal (kata-kata), Vocal (intonasi), dan Visual (bahasa tubuh).
Bagaimana peran Vocal dalam penyampaian pesan? Coba kita ingat saat kita masih kecil dan bermain hujan-hujanan di halaman rumah yang becek dan berlumpur. Lantas orang tua kita marah, dan memanggil “Asep…”. Pada saat itu tanpa kita sadari kita “menilai” seberapa marah orang tua kita berdasarkan intonasi yang dipakainya. Jika dalam perhitungan kita intonasinya masih wajar, maka kita lanjutkan main hujan.
Namun beberapa menit kemudian orang tua kita memanggil “ASEEEPPPP!!!!”, sekalipun tidak ada perubahan/penambahan kata lain, namun dari intonasi yang dipergunakan kali ini kita tahu bahwa orang tua kita sudah marah dan sudah tidak bisa ditawar lagi.
Di sinilah terlihat bahwa intonasi menyumbang/berperan dalam pembentukan suatu makna. Bahkan intonasi bisa mengubah makna secara drastis.
Bayangkan, semisal seorang pria mengucapkan kalimat ini pada seorang wanita “Neneng, aku mencintaimu….” Semua dari kita langsung mengerti maknanya bahwa pria itu mencintai Neneng.
Namun jika intonasinya diubah: “Neneng, aku mencintaimu…?”. Secara drastis maknanya langsung berubah bahwa ia justru tidak mencintainya. Padahal, tidak ada perubahan apapun pada kata-kata yang digunakan, hanya berubah intonasinya.

Dalam memanfaatkan kekuatan 3 V ini, maka baik kata-kata, bahasa tubuh dan intonasi, harus dipergunakan secara selaras. Banyak komunikator yang tidak mempedulikan bagaimana bahasa tubuh atau intonasi mereka saat berkata-kata.
Misalnya, apabila seseorang dalam berkomunikasi tangannya bergerak-gerak tidak beraturan sama sekali, maka bawah sadar orang yang diajak bicara akan cenderung mengabaikan gerakan tangannya. Artinya si komunikator tengah menyia-nyiakan manfaat dari alat komunikasi yang powerful ini.
Contoh lain, seorang komunikator yang berbicara monoton dan datar , maka bawah sadar audien akan “menangkap” pesan bahwa komunikator sendiri juga punya perasaan datar , bosan dan tidak tertarik pada topik yang dia bicarakan.
Membaca Isi Hati dengan Memahami Bahasa Tubuh..
Beberapa contoh bahasa tubuh seorang anak bayi :
- Menggerak-gerakkan bibir dan mengecap-ngecapnya atau mengisap-isap jarinya : Salah satu tanda bahwa bayi sedang haus dan lapar.
- Memainkan lidah : Sedang senang, biasanya diikuti dengan menggerak-gerakkan tangan dan kaki.
- Telapak tangan menggenggam erat : Aku merasa udara dingin.
- Telapak Tangan membuka : Aku merasa udara hangat.
- Mengangkat kedua tangannya : Aku ingin digendong atau ingin bermain
- Tersenyum : Aku sedang merasa senang karena terpuaskan keinginanku.
- Menangis : Aku sedang marah karena tidak ada yang memenuhi keinginanku.
- Menghentak-hentakkan kaki berarti perasaannya sedang meluap-luap.
• sambil tertawa : merasa sangat senang yang luar biasa karena aku puas.
• sambil menangis : merasa sangat marah karena tidak ada yang memenuhi keinginannya.
Ekspresi perasaaan dan keinginan yang muncul dari alam bawah sadar bisa menjadi tanda dalam membaca isi hati lawan bicara. Bahkan seringkali ucapan kata yang keluar dari mulut seseorang ternyata tidak bersesuaian dengan bahasa tubuh yang ditunjukkan oleh gerak tubuh dan mimik wajah, dengan kata lain ada upaya menutup-nutupi perasaan yang sesungguhnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memahami bahasa tubuh :
1. Bagian-bagian tubuh yang harus diperhatikan seperti kepala dan wajah serta bagian-bagiannya, dan tubuh bagian bawah dan anggotanya seperti tangan dan kaki.
2. Perubahan mimik atau ekspresi wajah.
3. Gerakan tangan dan kaki.
4. Arah dan posisi tubuh.
5. Areal atau wilayah di dalam dan di luar tubuh. .

Bahasa tubuh dalam pergaulan sehari-hari
1. Apabila Anda sedang berbicara dan lawan bicara kita tampak melakukan hal seperti berikut:
- Berbicara dan tidak berani bertatapan mata, setelah terjadi kontak mata sebentar langsung mengalihkan pandangan: dia tidak mau diketahui maksud hati yang sesungguhnya, kemungkinan juga ada rahasia yang disembunyikan. - Berbicara sambil memegang-megang ujung hidung atau daun telinga dan biasanya tidak berani menatap mata kita : Kemungkinan besar dia sedang berbohong
- Apabila berbicara pada posisi berdiri dan dia tidak menghadapkan tubuhnya persis kearah Anda : Dia tidak begitu berminat berbicara dengan Anda, bahkan meremehkan Anda.
- Berbicara sambil melihat ke sekeliling : Dia sedang mencari seseorang atau sedang mencari perhatian orang-orang di sekitar.
- Berbicara sambil mengangkat salah satu kakinya dan diletakkan di atas kaki yang lain : Dia berusaha menunjukkan statusnya.
- Berbicara sambil kedua tangan saling meremas atau salah satu tangan mengelus-elus tangan yang lain dan badan agak membungkuk : Dia sedang berusaha memperoleh rasa belas kasihan Anda.
- Mendengarkan Anda sambil memegang dagu dan mengelus-elusnya : Dia sedang berusaha menilai Anda dan apa yang Anda bicarakan.
- Mendengarkan Anda sambil menopang dagu dengan tangannya: Dia sedang memperhatikan yang Anda bicarakan. Apabila dia bersikap seperti itu sambil mencibir dan sedikit mendongakkan kepala serta alis mengernyit : Dia sedang berpikir keras memahami pembicaraan Anda atau ada isi pembicaraan yang tidak sesuai dengan pemikirannya.

- Mendengarkan dengan salah satu tangan menopang kepala dengan jari telunjuk menyentuh pelipis : Dia sedang berpikir atau berusaha menunjukkan bahwa sedang menyimak pembicaraan Anda.
- Mendengarkan Anda sambil mengelus-elus lehernya, terkadang memandang ke arah lain : Dia sudah bosan berbicara dengan Anda atau dengan topik pembicaraannya.
- Mendengarkan Anda sambil garuk-garuk kepala : Dia terpaksa mendengarkan pembicaraan Anda atau terpaksa bertemu dengan Anda.
- Mendengarkan Anda tapi kedua telapak tangan ditekankan di atas paha atau lutut : Dia sudah ingin mengakhiri pembicaraan dan ingin meninggalkan tempat itu.
- Mendengarkan sambil menoleh ke kanan dan ke kiri : Dia sedang tidak fokus dengan pembicaraan dan suka minta perhatian orang atau sedang mencari seseorang.
- Mendengarkan Anda dengan kedua mata terbuka lebar menatap Anda : Dia berminat dengan Anda atau pembicaraannya.
- Mendengarkan sambil kedua tangan bersedekap di dada dan/atau kedua kaki disilangkan : Apabila tatapannya tajam, maka hati-hati ada pembicaraan Anda yang agak bertentangan dengannya atau cara Anda berbicara yang tidak disukainya. Apabila dia sering menoleh ke arah lain tampaknya dia kurang berminat untuk berbicara (sedang ingin diam atau sendiri).
- Apabila dia adalah tamu Anda dan dia sering berdehem-dehem sambil menelan air liur atau membasahi bibir dengan lidah : Kemungkinan besar dia sedang haus dan Anda harus segera menawarkan minuman kepadanya. Apabila dia sering menatap ke cangkir atau gelas di depannya : Dia menunggu dipersilakan minum oleh Anda atau meminta tambahan air.

2. Apabila Anda sedang berkumpul dan mengobrol dengan beberapa orang, maka perhatikanlah hal-hal seperti berikut ini :
- selama pembicaraan Anda jarang ditoleh dan disapa > tidak diharapkan ikut di dalam pembicaraan itu atau pendapat Anda tidak dibutuhkan oleh mereka. - Perhatikan dada teman-teman bicara Anda di sebelah kanan maupun kiri, cenderung mengarah kepada Anda > tetap diharapkan ikut di dalam pembicaraan tersebut. Pembicaraan Anda disela/dipotong, lalu teman-teman Anda berbicara sesama mereka > seharusnya pergi karena kehadiran Anda benar-benar tidak diharapkan. - Apabila dalam posisi berdiri, arah salah satu telapak kaki teman-teman Anda menuju ke arah Anda > berminat berbicara dengan Anda
Apabila Anda seorang pria dan di depan Anda ada seorang wanita yang belum dikenal.
- Dia sering melihat ke arah Anda > berminat terhadap Anda . - Dia menghadapkan duduknya ke arah Anda > benar-benar menunjukkan minatnya pada Anda. - Dia tersenyum terlebih dulu kepada Anda > mengharap disapa oleh Anda. - Dia memainkan rambutnya sambil sesekali melirik ke arah Anda > mencoba menarik perhatian Anda. - Dia mengelus-elus bagian tubuhnya seperti tangan, leher atau dada > mencoba menarik perhatian Anda secara seksual dengan menunjukkan kecantikannya. - Dia duduk dengan mengangkat salah satu kakinya dan diletakkan di atas kaki yang lain > sedang menunjukkan status sosialnya. dia memperlihatkan betisnya berarti berusaha menunjukkan kecantikannya. - Dia menatap ke arah lantai sambil memainkan bagian pakaiannya atau menggoyang-goyangkan kakinya dengan sudut matanya mencuri pandang ke arah Anda > benar-benar mengharapkan Anda segera mendekatinya, menyapanya dan memulai perkenalan. - Dia menggeser duduknya atau mencari tempat duduk baru yang ada ruang kosong di sampingnya > mempersilakan Anda untuk pindah duduk di sampingnya.
- Dia mengedipkan sebelah matanya kepada Anda > membuka peluang untuk suatu hubungan intim.
4. Saat Anda seorang pria sedang berbicara dengan seorang wanita.
- Dia mendengarkan sambil menatap Anda dengan mulut agak terbuka dan membasahi bibirnya dengan lidah : Dia akan bersedia bila dicium.
- Dia mendengarkan sambil menatap Anda dengan mencondongkan dadanya : Dia akan bersedia bila dipeluk.
- Dia berbicara sambil kedua tangan bersedekap di dada : Dia mempertegas bahwa dia hanya seorang teman bicara atau diskusi.
- Dia tidak menarik tangannya ketika disentuh jarinya : Dia membuka kesempatan untuk membina hubungan lebih dekat.
- Dia tidak menarik tangannya ketika disentuh bagian siku : Dia tidak akan menolak apabila diajak kencan.
- Pada umumnya semakin dekat suatu sentuhan dengan tubuh bagian dalam (dada dan perut), maka semakin intim suatu hubungan.
- Apabila didekati oleh Anda, dia mengambil sedikit langkah mundur : Dia menunjukkan sikap defensif, jadi Anda harus berhati-hati dan jangan keliru bersikap.
- Apabila dia secara atraktif mencubit atau menepuk tangan Anda atau membersihkan debu atau kotoran di baju Anda, dan biasanya diikuti lirikan ke sekeliling : Dia berusaha menunjukkan kepada orang lain di sekitar bahwa dia akrab atau intim dengan Anda.
5. Apabila Anda seorang wanita dan di depan Anda ada seorang pria yang belum dikenal.
- Dia tersenyum kepada Anda : Anda sesuai dengan seleranya.
- Dia menggaruk-garuk lehernya dan menatap ke atas maupun ke kanan-kiri : Dia gugup dan salah tingkah.
- Dia memalingkan wajah ke arah lain tapi sering melirik ke arah Anda : Dia tidak berani mendekati Anda atau karena ada pria lain di samping Anda yang diduganya adalah pasangan Anda.
6. Saat Anda seorang wanita sedang berbicara dengan seorang pria.
Sambil berdiri :
- Salah satu tangannya memegang tangan yang lain di depan pinggangnya : Dia adalah pria yang sangat sopan.
- Salah satu atau kedua tangannya ada di saku celananya : Dia merasa lebih berkuasa dari Anda.
- Dia meletakkan salah satu tangannya ke dinding tempat Anda bersandar : Dia merasa bisa menguasai Anda.
- Dia berbicara dengan terus-menerus menatap mata Anda : Dia sedang menunjukkan perasaannya kepada Anda.
- Dia sering melihat ke dada Anda atau bagian tubuh lainnya : Dia menyukai bagian-bagian yang dilihatnya tersebut.
Sambil duduk :
- Jari jemari kedua tangannya disilangkan seperti orang berdoa dan diletakkan di depan mulutnya : Dia sedang bingung untuk mengambil keputusan.
- Dia mendengarkan Anda berbicara dengan salah satu atau kedua telapak tangannya menopang pipinya : Dia bosan dengan pembicaraan atau bosan dengan duduk-duduk saja atau sedang mengantuk.
- Dia melingkarkan tangannya ke bahu Anda atau sandaran kursi di belakang Anda : Dia ingin memeluk Anda dan memberi kesan melindungi Anda. Apabila dilakukan di hadapan orang lain : Dia ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa dialah pemilik diri Anda
Bahasa Tubuh Dalam Marketing
• Gerakan Tangan Ke Belakang Kepala > Adalah menandakan sikap keraguan. Implementasinya seperti misalnya menggaruk garuk kepala.
• Gerakan Tangan Dengan Telapak Menutup di Depan Dada > Gerakan ini reflek dilakukan pada saat anda merasa ada sesuatu yang harus anda tutup tutupi.
• Gerakan Tangan Ke Arah Mulut dan Hidung > Gerakan ini juga reflek di lakukan, lebih sering pada saat seseorang berbohong. Implementasinya bisa saja dengan menggaruk hidung, Mengusap kumis atau dagu, mencubit bibir, dan lain lain.
• Bersidekap > Bila anda sedang melakukan presentasi anda dan tiba tiba lawan bicara anda bersidekap dan memiringkan sedikit kepalanya bisa jadi ia bosan terhadap cerita anda dan ingin buru buru menyudahinya. Gantilah topik dengan obrolan yang lebih ringan.
• Menyembunyikan Tangan > Ini mengindikasikan bahwa lawan bicara anda sedang tidak ingin ikut berbicara/ Saya tidak ingin lagi berbicara dengan anda / Saya tidak setuju dengan anda. implementasinya diantaranya dengan memasukan tangan ke dalam kantung. bisa juga berarti ia sedang ingin mendengarkan saja. Anda bisa lihat dengan kombinasi letak dagu dan wajah lawan bicara anda. Bila ia agak menunduk maka ia ingin mendengarkan namun bila sedikit mendongak maka artinya adalah ia tidak lagi ingin bicara dengan anda.
• Menutupi > Tangan bisa menyembunyikan hal. Kalau orang tidak mau mendengar sesuatu, mereka meletakkan tangan di telinga. Kalau mereka tidak mau melihat, mereka menutupi mata mereka. Kalau mereka mau mengatakan sesuatu tetapi merasa dicegah, mereka meletakkan tangan di mulut. Tangan juga mungkin meliputi mulut yang terbuka, yang mungkin terbuka ketika keheranan atau menguap karena kantuk. Tangan yang menutupi mulut ketika berbicara mungkin menjadi penunjuk kebohongan, walaupun itu mungkin juga hanya menunjukkan ketidaktentuan.

Pentingnya Intonasi (Aspek Vocal)
Intonasi
• Untuk membuat pembicaraan jadi menarik.
• Berbicara tanpa intonasi akan mengesankan bahwa pembicara sendiri tidak tertarik.
• Intonasi punya manfaat penting lainnya berikut ini:
1. Nada
• Untuk mendapatkan perhatian dengan cara nada diturunkan
• Untuk menekankan kata penting dengan cara nada diturunkan
• Contoh: Aspek berikut ini penting yakni adanya sistem perundangan yang berlaku di daerah (PERDA)
2. Tempo
• Untuk menekankan suatu kata yang kita harapkan masuk ke bawah sadar.
• Lakukan dengan tempo yang cukup p.e.l .a.n
• Contoh: Jaman modern ini anak lebih banyak mengalami tantangan jadi perlu sekali adanya u.p.a.y.a… p.e.r .l.i.n.d.u.n. g.a.n.
3. Timbre
• Untuk membuat kata terkesan lebih mantap perberat tekanan kata.
• Contoh: Jika riset sudah dilakukan, kita pasti aman.
• Untuk membuat kata terkesan lebih enteng ringankan tekanan kata.
• Contoh: Munculnya perbedaan adalah hal yang biasa.
4. Jeda
• Untuk memancing munculnya rasa ingin tahu.
• Untuk menimbulkan harapan (expectation).
• Gunakan jeda tepat sebelum kata yang ingin dipicu rasa ingin tahu.
• Contoh: “Hal terpenting dalam komunikasi adalah mempengaruhi…… state of mind”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar