Kenapa di negara kita korupsi sulit diberantas ?
Gimana mau diberantas, wong mendefinisikan korupsi saja sulit....
Pada akhirnya kita selalu dikaburkan dalam mengartikan korupsi (khusus di negara kita lho..) setiap pihak selalu mencari dan menyatakan pembenaran, kenapa...?
Saya pernah membaca suatu artikel yang memuat tentang hal-hal yang masuk dalam kategori korupsi, ternyata banyak dan parahnya lagi sebagian besar sudah membudaya dan dianggap sebagai sesuatu yang “wajar” maka tidak heran kalau dalam anggaran suatu proyek muncul pos Legal Aspect, entertainment dan sebagainya dan sebagainya dan seterusnya.... maksudnya apa ? ya mungkin... ini kemungkinan lho... untuk membuka jalan lahirnya korupsi... Kalo mark up anggaran, saya nggak berani komentar karena nantinya kalimat pembenarannya terlalu banyak........
Perlukah kita me-redefinisi arti dari korupsi ? maksudnya biar lebih pas digunakan di negara kita. Misalnya Nyolong duit aja, gitu..... (yang jelas keliatan...) yang lainnya yang nggak keliatan dibenarkan saja.....khan lebih enak... iya tho.....
Dari mana datangnya korupsi ? sejak kapan ? kapan berakhirnya.....?
Kata mertua saya, korupsi sudah aja sejak jaman kerajaan dulu... upeti-upeti banyak yang ditilep oleh pejabat-pejabat.... orang yang ngasih upeti besar pasti selamet dan punya kedudukan.....akhirnya kayak jual beli, ngasih upeti besar berarti kedudukannya akan tinggi atau tingkat keselamatannya terjamin tapi kalau kecil atau biasa-biasa aja ya.. asal bisa hidup aja. Dalam perkembangannya hingga sekarang makin canggih dan teknisnya semakin beragam mulai dari tingkat paling bawah hingga paling atas. Ini akan terus hidup dan menghidupi karena setiap level sama-sama punya hak untuk mengkorupsi....
Misalnya, Raja ngomong ke patih ingin makan 10 tusuk sate kambing, si patih pasti bilang ke bawahannya 15 tusuk (biar dia bisa kebagian makan 5 tusuk), bawahannya pasti minta 20 tusuk dengan maksud yang sama... terus begitu mungkin sampai si tukang sate membakar 100 tusuk....nggak bisa nawar atau membantah karena ini titah raja lho.... akhirnya nama raja yang dijual.
Atau bisa juga karena instruksi yang tidak jelas....
Misalnya, Raja minta bambu, Patihnya bingung segimana... akhirnya minta satu lenjer ke bawahannya... bingung juga takut kurang trus akhirnya dibawain se dapur (kurang lebih bisa sampe 100 lenjer) ke istana....eh pas dibawa ke istana, raja-nya juga yang kebingungan karena Sang Raja cuma perlu buat tusuk gigi.... dikemanain sisanya..... ya dimakan sama bawahannya daripada mubazir....
Tapi yang lebih parah (yang dialami bangsa ini tentunya....) korupsi itu sudah dilakukan secara kolektif, masal dan bukan lagi problem individu.... dengan kata lain bahwa melakukan korupsi sudah kaya prasmanan... bancakan...semua kebagian.... susah khan nyari pelakunya....?
Kalo sekelompok orang dalam satu ruangan ditanya... Ayo, siapa yang pernah melakukan korupsi ?... hasilnya ada dua kemungkinan, nggak ada yang mengacungkan tangan atau mengacungkan tangan semua.... trus yang mau ditangkep siapa ? trus yang mau nangkep siapa ?
Jujur saja.... Anda pernah korupsi apa nggak...? Biarpun jawab nggak, dalam hati Anda nggak yakin... iya khan....? tapi tenang aja... dalam segala hal kita pasti punya kalimat pembenaran.. (yang dibuat-buat tentu saja...)
Atau jangan-jangan Anda nggak tahu.....
Korupsi itu apa sih.......?
Sumedang, 23 Oktober 2007
22.58 WIB